Bandung – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Jawa Barat berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung dalam Sosialisasi Kekayaan Intelektual bagi Para Pelaku UMKM Binaan Disbudpar Kota Bandung. Acara ini digelar pada Selasa, 20 Februari 2025, di Hotel Grandia, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, dan dihadiri oleh 125 pelaku UMKM binaan Disbudpar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pendaftaran dan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) bagi pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing dan melindungi inovasi mereka di pasar.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Jabar, Asep Sutandar, yang ditindaklanjuti oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Hemawati BR Pandia, serta dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Ery Kurniawan, beserta timnya. Dalam sambutannya, Yeti Kurniawati, Sub Koordinator Pengembangan Kreativitas Tradisi Disbudpar Kota Bandung, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program fasilitasi HKI yang mencakup 17 subsektor ekonomi kreatif di Kota Bandung. Program ini tidak hanya terbatas pada sosialisasi, tetapi juga mencakup pendampingan hingga proses pendaftaran HKI yang akan dilakukan secara berkelanjutan.
Materi utama dalam sosialisasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual bersama tim dari Kanwil Kemenkum Jabar. Mereka menjelaskan secara umum tentang berbagai rezim kekayaan intelektual, seperti hak merek, merek kolektif, hak cipta, desain industri, dan paten. Selain itu, mereka juga menyoroti manfaat perlindungan HKI bagi pelaku UMKM, termasuk bagaimana HKI dapat meningkatkan nilai ekonomi suatu produk serta melindungi dari potensi pelanggaran atau pemalsuan.
Sebagai upaya mempermudah akses layanan, Kanwil Kemenkum Jabar juga memperkenalkan Layanan Loket Virtual (LOVI). Layanan ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengakses informasi HKI, melakukan verifikasi merek, dan mendapatkan konsultasi secara daring. Kehadiran LOVI diharapkan menjadi solusi praktis bagi para pelaku usaha dalam mengurus pendaftaran HKI tanpa harus datang langsung ke kantor pelayanan.
Selain sesi penyampaian materi, peserta juga mendapatkan bimbingan teknis berupa simulasi tata cara penelusuran nama merek, klasifikasi merek, serta proses pendaftaran HKI. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tahapan perlindungan hukum bagi produk dan inovasi mereka. Dengan adanya bimbingan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih siap dalam mengajukan permohonan HKI secara mandiri.
Kegiatan ini ditutup oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan, yang menyampaikan apresiasi kepada Kanwil Kemenkum Jabar atas dukungan dan fasilitasi yang diberikan. Ia menegaskan bahwa perlindungan HKI merupakan langkah strategis bagi UMKM dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan sosialisasi ini, para pelaku UMKM diharapkan semakin sadar akan pentingnya HKI dalam mendukung keberlanjutan dan perkembangan usaha mereka.
