Bandung – Universitas Padjadjaran (Unpad) secara resmi mengukuhkan delapan guru besar baru dari berbagai disiplin ilmu dalam sebuah upacara khidmat yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Bandung, pada Selasa, 19 Agustus 2025. Kehadiran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Jawa Barat, Asep Sutandar, menjadi penanda sinergi erat antara akademisi dan pemerintah. Kedelapan guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Santhy Wyantuti dari Fakultas Matematika & IPA, Prof. Dr. Ir. Johanes Hutabarat, Prof. Dr. Ir. Iyan Haryanto, dan Prof. Dr. Eng. Budi Muljana dari Fakultas Teknik Geologi, Prof. Ir. Noor Istifadah dari Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Susi Yuliawati dari Fakultas Ilmu Budaya, serta Prof. Dr. Muhamad Amirulloh dan Prof. Dr. Maret Priyanta dari Fakultas Hukum.
Di antara orasi ilmiah yang disampaikan, paparan dari Prof. Dr. Muhamad Amirulloh, S.H., M.H., mengenai "Penguatan Kekayaan Intelektual (KI)" mendapat perhatian khusus. Beliau menyoroti kondisi pemanfaatan KI di Indonesia yang mendesak untuk dioptimalkan, merujuk pada data rendahnya pemanfaatan KI oleh UMKM serta peringkat Indonesia yang terendah di ASEAN dalam Indeks KI Internasional. Prof. Amirulloh menegaskan bahwa penguatan KI adalah langkah mutlak untuk menjadikannya motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Beliau mengusulkan kerangka penguatan yang bertumpu pada tiga pilar, yakni pembaruan substansi hukum agar adaptif terhadap transformasi digital, penguatan struktur kelembagaan seperti peran DJKI dan pembentukan IP Marketplace, serta pembangunan budaya hukum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KI melalui jalur pendidikan formal.
Menanggapi gagasan tersebut, Kakanwil Kemenkum Jabar, Asep Sutandar, yang hadir atas undangan langsung Prof. Amirulloh, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, orasi tersebut sangat relevan dan sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong inovasi dan ekonomi kreatif. "Gagasan yang disampaikan Prof. Amirulloh sangat strategis. Kehadiran kami adalah bentuk dukungan dan komitmen Kemenkum Jabar untuk bersinergi dengan dunia akademis dalam membangun ekosistem Kekayaan Intelektual yang kuat," ujar Asep Sutandar.
Pengukuhan ini tidak hanya menambah jumlah pakar di Universitas Padjadjaran, tetapi juga menegaskan kembali peran perguruan tinggi sebagai sumber pemikiran strategis bagi bangsa. Kehadiran Kakanwil Kemenkum Jabar dalam forum akademik ini diharapkan dapat mempercepat adopsi gagasan-gagasan inovatif para akademisi ke dalam kebijakan nyata, khususnya dalam bidang hukum dan kekayaan intelektual yang menjadi kunci daya saing Indonesia di masa depan.