
JAKARTA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Jawa Barat, Asep Sutandar, menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung ekosistem kreatif dengan menghadiri langsung kegiatan Intellectual Property (IP) Expose Indonesia di Convention Hall SMESCO, Jakarta, pada Kamis (14/8/2025). Kehadiran ini bertujuan untuk menyerap perkembangan dan strategi nasional dalam perlindungan kekayaan intelektual (KI) di tengah tantangan dan peluang era digital.
Didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Ery Kurniawan, Asep Sutandar mengikuti sesi "IP Talk" yang mengangkat tema krusial "Perlindungan Kreativitas di Era Digital". Diskusi ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, mulai dari akademisi, pemerintah, platform digital, hingga lembaga manajemen kolektif, untuk membedah isu hak cipta secara komprehensif.

Dalam diskusi tersebut, Direktur Hak Cipta DJKI, DR. Agung Darmasasongko, menekankan peran pemerintah dalam mengantisipasi perkembangan teknologi melalui regulasi seperti "Protokol Jakarta" dan Permenkum Nomor 27 Tahun 2025 yang mengatur Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Sementara itu, perwakilan YouTube, Danny Ardianto, memaparkan kontribusi ekonomi platformnya yang mencapai Rp 7,4 triliun terhadap PDB Indonesia pada 2022 dan mekanisme perlindungan hak cipta melalui tools seperti Content ID dan Copyright Match Tool.
Pandangan dari sisi akademis disampaikan Prof. Ahmad Ramly yang menyoroti pesatnya pertumbuhan streaming musik di Indonesia, sedangkan Dedy Kurniadi dari LMKN menjelaskan peran lembaga dalam penarikan dan distribusi royalti bagi para pencipta lagu. Wawasan ini menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan lembaga terkait menjadi kunci untuk memaksimalkan hak ekonomi para kreator.
Kehadiran pimpinan Kanwil Kemenkum Jabar dalam forum nasional ini menegaskan keseriusan untuk mengadopsi kebijakan dan wawasan terkini. Seluruh informasi yang diperoleh akan menjadi landasan bagi Kemenkum Jabar untuk memperkuat layanan dan pembinaan kepada para pelaku usaha serta kreator di Jawa Barat, memastikan mereka dapat terus berinovasi dan terlindungi di tengah pesatnya laju digitalisasi.
