BANDUNG – Kantor Wilayah Kemenkum Jawa Barat (Kemenkum Jabar) Tegaskan komitmennya menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program strategis nasional pendaftaran Merek Kolektif bagi 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Komitmen ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam Training of Trainer (ToT) Fasilitasi Kemudahan Pendaftaran Merek Kolektif yang diselenggarakan oleh Direktorat Merek dan Indikasi Geografis DJKI, Kamis (11/09/2025).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI, Hermansyah Siregar, ini diikuti secara daring oleh Kakanwil Kemenkum Jabar, Asep Sutandar, bersama Kadivyankum Jabar, Hemawati BR Pandia, serta Kabid Yan KI, Ery Kurniawan, dan jajarannya. Dalam sambutannya, Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Hermansyah Siregar, menekankan bahwa program ini merupakan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang bertujuan mendorong kemandirian pangan dan pemerataan ekonomi.
Asep Sutandar menyatakan bahwa Kemenkum Jabar siap menerjemahkan arahan pusat menjadi aksi nyata di lapangan. Menurutnya, Merek Kolektif adalah instrumen pelindungan kekayaan intelektual yang paling strategis untuk memberdayakan produk-produk unggulan koperasi di Jawa Barat. Dengan satu pendaftaran yang efisien, produk anggota koperasi akan memiliki identitas hukum yang kuat, standar mutu yang terjaga, dan posisi tawar yang lebih tinggi di pasar, sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi asas koperasi.
Dalam ToT tersebut, dipaparkan bahwa Kantor Wilayah memegang peran sebagai ujung tombak implementasi, mulai dari sosialisasi proaktif, pendampingan end-to-end, hingga koordinasi intensif dengan pemerintah daerah. Sejalan dengan arahan tersebut, Asep Sutandar menginstruksikan jajarannya untuk segera menyusun langkah-langkah taktis, termasuk layanan "jemput bola" dan pembentukan "Klinik Merek Kolektif Keliling" guna mengakselerasi pendaftaran Merek Kolektif bagi koperasi di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
(red/foto: Toh/Gies)
